ketika SDn 20 Koto Lalang melakukan pembangunan fisik maka membutuhkan biaya
yang sangat tinggi sekali karena anggaran biaya lebih banyak di alokasikan untuk
transportasi material, kare material tersebut dibawa dengan tenaga manusia atau kendaraan roda dua, semenjak akses jalan sudah bisa dilalui sepeda motor, guru dan murid sedikitnya lega karena tidak jalan kaki lagi. Bertahun-tahun
guru dan murid berada dalam kondisi terisolasi.
Di
pinggir SDn 20 Koto lalang terdapat sungai yang cukup lebar sehingga ketika terjadi hujan
lebat maka resiko longsor akan mengancam, hal ini sudah terjadi pada Banjir
bandang pada bulan Agustus 2012 dimana pinggir sungai yang berdekatan dengan
sekolah mengalami erosi sehingga dikuatirkan ketika terjadi banjir bandang lagi
maka akan bisa mengancam bangunan yang ada di pinggie sungai tersebut.
( ardi, sepris )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar